Kamis, 14 Maret 2013

Edisi Curhat

Konsumen A : Mbak, kok harganya mahal sih?
Konsumen B: Harganya kemahalan tuh mbak. Di toko B cuma segini kok harganya.

Pertanyaan dan pernyataan seperti itu seringkali datang kepada saya. Ya sebagai penjual, suka tidak suka dan mau tidak mau harus siap resiko menghadapi calon konsumen yang seperti itu. Bagaimana cara menyikapi calon konsumen yang seperti itu? Jawaban saya adalah dengan bilang “Maaf, harganya fix tidak bisa ditawar”. Bila calon konsumen tetap memaksa, tetap layani dengan senyum lalu bilang “Maaf, ini sudah harga terbaik yang kami tawarkan. Tidak bisa turun lagi.” Setelah itu biarkan si calon konsumen itu memilih melanjutkan transaksi atau tidak.    


Ntah disadari atau tidak, ada saja konsumen yang menawar harga di sebuah toko A dengan membandingkan harga di toko B langsung kepada pemilik toko A. Memang ini tidak salah, tetapi cara ini secara tidak langsung tak beretika dan berpotensi menimbulkan rasa sakit hati si pemilik toko. Kenapa demikian? Jawabannya karena pemilik toko tidak suka dibanding-bandingkan dengan kompetitornya yang dalam hal ini kompetitornya yaitu pemilik toko B apalagi mengenai harga jual. Soal harga jual ini merupakan masalah yang sangat sensitif.  

Pada dasarnya tidak ada pemilik toko yang tidak ingin merugi dengan menjual barang dibawah ongkos produksinya.  Mereka akan menghitung secara cermat ongkos produksi mereka lalu menentukan harga jual yang dirasa tepat (tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah). Ongkos produksi ini meliputi bahan baku yang digunakan dan jasa/ upah pekerja.

Ada harga, ada rupa dan ada kualitas disitu. Barang serupa misalnya tas tangan. Di toko A harga Rp 30.000,-. Di toko B harganya Rp 20.000. 

Sekilas kita bisa sama-sama melihat bentuk tasnya sama, warnanya sama tapi kenapa toko B menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dari toko A? Bisa jadi karena bahan baku yang mereka gunakan tidak sama dengan toko B, dalam hal ini lebih mahal. Sehingga mau tidak mau dan suka atau tidak suka toko A menjualnya dengan harga yang lebih tinggi. Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata toko A hanya memproduksi dan menjual barang yang berkualitas tinggi dan menawarkan garansi. Kita sebagai konsumen sering kali tidak mau tahu dengan urusan itu. Betul tidak? Yang ada dibenak kita adalah ingin mendapatkan barang semurah mungkin dengan apapun caranya, termasuk dengan langsung bilang ke pemilik toko A bahwa harga di toko B lebih murah. Pola pikir yang demikian haruslah kita rubah. Bayangkanlah seandainya posisi kita sebagai pemilik toko A, bagaimanakah perasaan kita bila mendapatkan konsumen yang seperti itu? Menjengkelkan bukan? Berempatilah sedikit.

Nah, bila memang kita sudah mendapatkan harga yang lebih murah di toko B segeralah berbelanjala disana. Tidak usah bilang ke toko A bahwa harga di toko B lebih murah.  Dengan demikian tidak ada pihak yang tersakiti. Tawar-menawar pun terasa lebih nyaman bila sama-sama saling menghormati dan menghargai antara penjual dan pembeli.

1 komentar:

  1. Hallo sahabat blogger salam kenal, ini kunjungan saya yang pertama, kalau ada waktu luat di tunggu kunjungannya ke blog saya :http://karyakuringharatis.blogspot.com/

    semangat ia nulis blognya hhee...

    BalasHapus