Konsumen A : Mbak, kok harganya mahal sih?
Konsumen B: Harganya kemahalan tuh mbak. Di toko B cuma
segini kok harganya.
Pertanyaan dan pernyataan seperti itu seringkali datang
kepada saya. Ya sebagai penjual, suka tidak suka dan mau tidak mau harus siap resiko
menghadapi calon konsumen yang seperti itu. Bagaimana cara menyikapi calon
konsumen yang seperti itu? Jawaban saya adalah dengan bilang “Maaf, harganya
fix tidak bisa ditawar”. Bila calon konsumen tetap memaksa, tetap layani dengan
senyum lalu bilang “Maaf, ini sudah harga terbaik yang kami tawarkan. Tidak
bisa turun lagi.” Setelah itu biarkan si calon konsumen itu memilih melanjutkan
transaksi atau tidak.
Ntah disadari atau tidak, ada saja konsumen yang menawar
harga di sebuah toko A dengan membandingkan harga di toko B langsung kepada
pemilik toko A. Memang ini tidak salah, tetapi cara ini secara tidak langsung
tak beretika dan berpotensi menimbulkan rasa sakit hati si pemilik toko. Kenapa
demikian? Jawabannya karena pemilik toko tidak suka dibanding-bandingkan dengan
kompetitornya yang dalam hal ini kompetitornya yaitu pemilik toko B apalagi
mengenai harga jual. Soal harga jual ini merupakan masalah yang sangat sensitif.
Pada dasarnya tidak ada pemilik toko yang tidak ingin merugi
dengan menjual barang dibawah ongkos produksinya. Mereka akan menghitung secara cermat ongkos
produksi mereka lalu menentukan harga jual yang dirasa tepat (tidak terlalu
mahal dan tidak terlalu murah). Ongkos produksi ini meliputi bahan baku yang
digunakan dan jasa/ upah pekerja.
Ada harga, ada rupa dan ada kualitas disitu. Barang serupa
misalnya tas tangan. Di toko A harga Rp 30.000,-. Di toko B harganya Rp 20.000.
Sekilas kita bisa sama-sama melihat bentuk tasnya sama, warnanya sama tapi
kenapa toko B menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dari toko A? Bisa jadi
karena bahan baku yang mereka gunakan tidak sama dengan toko B, dalam hal ini
lebih mahal. Sehingga mau tidak mau dan suka atau tidak suka toko A menjualnya
dengan harga yang lebih tinggi. Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata toko A
hanya memproduksi dan menjual barang yang berkualitas tinggi dan menawarkan
garansi. Kita sebagai konsumen sering kali tidak mau tahu dengan urusan itu.
Betul tidak? Yang ada dibenak kita adalah ingin mendapatkan barang semurah mungkin
dengan apapun caranya, termasuk dengan langsung bilang ke pemilik toko A bahwa
harga di toko B lebih murah. Pola pikir yang demikian haruslah kita rubah. Bayangkanlah
seandainya posisi kita sebagai pemilik toko A, bagaimanakah perasaan kita bila
mendapatkan konsumen yang seperti itu? Menjengkelkan bukan? Berempatilah
sedikit.
Nah, bila memang kita sudah mendapatkan harga yang lebih
murah di toko B segeralah berbelanjala disana. Tidak usah bilang ke toko A
bahwa harga di toko B lebih murah.
Dengan demikian tidak ada pihak yang tersakiti. Tawar-menawar pun terasa
lebih nyaman bila sama-sama saling menghormati dan menghargai antara penjual
dan pembeli.
Hallo sahabat blogger salam kenal, ini kunjungan saya yang pertama, kalau ada waktu luat di tunggu kunjungannya ke blog saya :http://karyakuringharatis.blogspot.com/
BalasHapussemangat ia nulis blognya hhee...